الحمد لله الذي نعمه لا تحصى، وشكره لا يؤدَّى، له الحمد كثيرًا، وله الشكر بكرة وأصيلاً، الله أكبر الله أكبر الله أكبر.. الله أكبر الله أكبر الله أكبر.. الله أكبر الله أكبر الله أكبر.
الله أكبر ما تواضع كل شيء لعظمته، الله أكبر ما ذلّ كل شيء لعزته، الله أكبر ما خضعت الرقاب لقدرته، الله أكبر ما سكن كل شيء لهيبته، الله أكبر ما عنت الوجوه لعظمته، الله أكبر خلق كل شيء بقدر، أكبر ملك كل شيء وقهر. الله أكبر مَا شَاءَ رَفَعَ ومَا شَاءَ وَضَعَ، الله أكبر مَا شَاءَ أَعْطَى وَمَا شَاءَ مَنَعَ، الله أكبر كبيرًا، وسبحان الله بكرة وأصيلاً، سبحان من قهر بقوته القياصرة، وكسر بعظمته الأكاسرة، وأذل بجبروته الجبابرة والأباطرة، الذين طغوا وبغوا فأرداهم ظلمُهم في الحافرة.
الحمد لله وحده ، جعل رمضان رمزاً لتحرير العبيد ، اللهم لك الحمد حتى ترضى فإذا رضيت فلك الحمد على رضاك، خيرك لنا شامل، وصنعك لنا كامل، ولطفك بنا كافل، وبرك لنا غامر، وفضلك علينا دائم متواتر، نعمك عندنا متصلة وآلاؤك لنا غامرة وجودك لنا عميم، أمَّنت خوفنا وصدقت رجاءنا وحققت آمالنا وصحبتنا في أسفارنا, وعافيت أجسادنا, وشفيت أمراضنا, وكبتّ أعداءنا ولم تشمت بنا حُسادنا ورميت مَن رمانا بالسوء, وكفيتنا شر مَن عادانا ،وأشهد أن لا إله إلا الله، وحده لا شريك له, يعز مَن يشاء ويذل من يشاء وهو على كل شيء قدير، رضي لنا الإسلام ديناً, وجعل الحرية فريضة من فرائض الإسلام وحقاً من حقوق الإنسان, وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صلى الله عليه وسلم ، كانت بعثته تحريراً للعباد من عبادة العباد إلى عبادة رب العباد ومن جور الأديان إلى عدل وسماحة الإسلام ومن ضيق الدنيا إلى سعة الدنيا والآخرة
الله أكبر الله أكبر الله أكبر.. الله أكبر
Inilah hari raya, inilah hari takbir, yang merupakan hiasan utama dari perayaan kita sebagai umat Islam :
فالله أكبر الله أكبر الله أكبر, الله أكبر الله أكبر الله أكبر, لا إله الله والله أكبر, الله أكبر ولله الحمد.
Takbir " Allahu akbar" adalah syiar bagi umat Islam, orang Islam memulai ibadah solatnya dengan takbir, adzan dalam memanggil orang solat dimulai dengan takbir, iqamah dimulai dengan takbir hingga menyembelih hewan qurban juga dengan takbir, saat umat Islam memerangi kejahatan dan kesewenang wenangan juga dimulai dengan takbir. Inilah hari raya Idul Fitri, umat Islam memiliki dua hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, setiap hari raya didahului oleh ibadah ibadah besar. Idul Fitri datang setelah puasa Ramadhan dan Idul Adha datang setelah wukuf di Arafah.
.وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [البقرة : 185].
Allah SWT berfirman: Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Hari raya datang untuk menghibur orang mukmin dengan karunia Allah Swt . Karena sesungguhnya mukmin yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, bahagia saat berbuka puasa dan jika bertemu dengan tuhannya dia berbahagia karena puasanya. Seorang mukmin akan bahagia saat saat dia berbuka puasa setiap hari dibulan Ramadhan, dan setelah dia menyempurnakan puasanya di bulan Ramadhan maka dia akan kembali berbahagia, kebahagiaan berpuasa bukanlah sembarang bahagia, kebahagiaan dalam beribadah besar seperti berpuasa ini adalah kebahagiaan yang didasari oleh "at taufiq" yaitu خلق القدرة على الطاعة، yang artinya kemampuan yang dikaruniakan Allah Swt kepada kita untuk taat kepadaNya. Dan kebahagiaan yang istimewa itu disempurnakan secara ciamik oleh Idul Fitri.
Jama'ah Idul Fitri yang dimuliakan Allah Swt
Hari raya Idul Fitri memiliki kemiripan seperti hari akhir, mari kita perhatikan surah 'Abasa :
Mereka yang memiliki wajah yang cerah dan bahagia adalah dikaruniakan Allah Swt karena berhasil menyempurnakan ibadah siyam/puasa dan qiyam/ibadah malamnya saat bulan Ramadhan. Adapun yang berwajah muram dan tidak bahagia karena mereka tidak mau menikmati sempurnanya beribadah di bulan puasa, ditambah lagi mereka tidak mau mentaati perintah Allah dan menjauhi laranganNya dibulan Ramadhan.
Inilah hari raya kita! Hari raya kita tidaklah seperti hari raya agama agama yang lain dimana segala hasrat hawa nafsu syahwat diledakkan dihari itu. Hari raya kita dimulai dengan takbir dan solat dikeduanya terhadap makna Rabbani yang tinggi, makna yang membentuk sebuah pandangan dan falsafah kehidupan yang tidak sama dengan agama dan peradaban yang lain. Dihari raya ini kita diwajibkan berbagi kesenangan dengan lapisan masyarakat yang susah, dalam hari raya ini kita diajarkan untuk terbiasa berpihak kepada kebenaran yang sejalan dengan ajaran Allah Swt, dihari raya ini kita diajarkan bagaimana memadukan kesenangan dengan ketaatan kepada Allah Swt.
Jama'ah Idul Fitri yang dimuliakan Allah Swt
Sesungguhnya bulan Ramadhan yang baru kita lewati kemarin adalah bulan berseminya orang orang yang soleh dan bertaqwa, dibulan Ramadhan kita mengisi ulang hati kita dengan makna makna iman dan ketakwaan, bulan dimana tumbuhnya kedekatan kita kepada Allah Swt dan mendapatkan penerimaan karunia dari Allah Swt. Diantara tanda tanda penerimaan karunia dari Allah Swt adalah dengan tetap kuatnya ikatan ibadah kita kepada Allah Swt meski Ramadhan sudah selesai. Maka, para ulama dizaman dahulu berkata :
بئس القوم قوما لا يعرفون الله إلا في رمضان, كن ربانيا ولا تكن رمضانيا
Seburuk buruknya sebuah kaum adalah yang tidak mengenal Allah swt kecuali dibulan Ramadhan, jadilah manusia yang bertuhan bukan yang Ramadhan.
Janganlah bersifat menjadi "manusia musiman dalam mengenal dan dekat kepada Allah Swt hanya dibulan Ramadhan lalu setelah Ramadhan selesai maka putuslah koneksinya dari ketaatan dan ibadah kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman :
وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ [محمد : 17].
Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka." (QS. Muhammad 47: Ayat 17)
Jama'ah Idul Fitri yang dimuliakan Allah Swt
Umat Islam didunia dan dinegeri ini mengalami banyak cobaan dan tantangan yang datang silih berganti, khususnya dalam dua tahun belakangan ini. Seakan tidak pernah bosan menandangi tubuh umat yang tidak mengenal lelah dalam menghadapi masalah. Namun kita juga menyaksikan tidak sedikit cobaan cobaan yang kita hadapi berhasil kita atasi karena kecintaan dan kesetiaan kita terhadap agama ini.
Nabi Muhammad Saw sesungguhnya sudah mengingatkan kita akan terjadi gelombang fitnah seperti ombak lautan yang gulung gulung, gelombang fitnah ini akan menyesatkan seorang muslim dari aqidahnya. Rasulullah Saw bersabda :
بادروا بالأعمال فتناً كقطع الليل المظلم, يصبح الرجل مؤمنا, ويمسي كافرا, ويصبح كافرا, ويمسي مؤمنا, يبيع أحد دينه بعرض من الدنيا قليل
Melawannya para wanita, rusaknya generasi muda, meninggalkan jihad dijalan Allah Swt, meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar, terdistorsinya nilai nilai hingga manusia memandang hal yang ma'ruf menjadi munkar, yang memandang hal yang munkar menjadi ma'ruf.
كيف أنتم إذا طغى نساؤكم, وفسق شبابكم, وتركتم جهادكم ؟ قالوا: وإن ذلك كائن يا رسول الله ؟! قال : نعم والذي نفسي بيده وأشد منه سيكون. قالوا: وما أشد منه ؟ قال : كيف أنتم إذا لم تأمروا بالمعروف ولم تنهوا عن المنكر ؟ قالوا: وكائن ذلك يا رسول الله ؟! قال : نعم والذي نفسي بيده وأشد منه سيكون. قالوا: وما أشد منه ؟! قال : كيف أنتم إذا رأيتم المعروف منكرا والمنكر معروفا ؟ قالوا: وكائن ذلك يا رسول الله ؟ قال : نعم والذي نفسي بيده وأشد منه سيكون, يقول الله تعالى: "بي حلفت لأتيحنّ لهم فتنة يصير الحليم فيها حيران".
“Bagaimana sikap kalian jika perempuan kalian berbuat durhaka, pemuda-pemuda kalian berubah menjadi fasik, dan kalian akan beramai-ramai meninggalkan jihad?” Sahabat bertanya, “Apakah itu benar-benar akan terjadi Ya Rasulullah?” ”Ya, demi Dzat yang diriku ada pada kekuasaan-Nya, bahkan yang lebih dahsyat dari itu pun akan terjadi,” jawab sang Rasul. “Apakah yang lebih dahsyat dari itu wahai Rasulullah?” Para sahabat melanjutkan. “Bagaimana sikap kalian jika kalian tidak lagi menghiraukan amar makruf nahi munkar?” Rasulullah SAW menanggapi. “Ya Rasulullah, Apakah itu benar-benar akan terjadi?” “Ya, bahkan yang lebih dahsyat dari itu pun akan terjadi. Kalian akan memandang kebaikan sebagai sebuah kemungkaran dan kemungkaran sebagai sebuah kebaikan,” Rasulullah SAW kembali menjelaskan. “Ya Rasulullah, Apakah itu benar-benar akan terjadi?” Para sahabat melanjutkan pertanyaan mereka dengan penuh kesedihan dan kekhawatiran. “Ya, bahkan yang lebih dahsyat dari itu pun akan terjadi. Kalian akan memerintahkan kemungkaran dan mencegah berbagai macam kebaikan.” “Ya Rasulullah, apakah itu benar-benar akan terjadi?” “Ya, di saat itulah Allah SWT berfirman, “ Demi Keagungan Dzat-Ku, Aku akan berikan untuk mereka berbagai macam fitnah (ujian) sehingga orang-orang yang baik pun akan ikut kebingungan.”
Dizaman fitnah dimana orang orang baikpun akan kebingungan, Allah Swt hanya akan memberikan satu jalan keluar dan tidak ada jalan keluar lainnya. Apakah jalan keluar itu? Yaitu kembali kepada Islam yang artinya juga adalah kembali kepada Al Qur'an.
ستكون فتن كقطع الليل المظلم. قلت : يا رسول الله وما المخرج منها ؟ قال: كتاب الله تبارك وتعالى, فيه نبأ من قبلكم, وخبر ما بعدكم, وحكم ما بينكم, هو الفصل ليس بالهزل, من تركه من جبار قصمه الله, ومن ابتغى الهدى في غيره أضله الله, هو حبل الله المتين, ونوره المبين, والذكر الحكيم, وهو الصراط المستقيم, وهو الذي لا تزيغ به الأهواء, ولا تلتبس به الألسنة, ولا تتشعّب معه الأراء, ولا يشبع منه العلماء, ولا يمله الأتقياء
Dari 'Ali ra, diriwayatkan At Tirmidzi, bahwa dia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, akan terjadi suatu fitnah ( yang kegelapannya ) seperti tengah malam yang gelap, aku berkata, wahai Rasulullah, apa jalan keluar dari fitnah tersebut ? Beliau bersabda, Kitab Allah Tabaraka wa Ta'ala, di dalamnya terdapat berita orang-orang sebelum kalian, dan kabar tentang orang-orang yang hidup setelah kalian, dia ( Al Qur'an ) adalah berita yang terperinci dan bukan sebua sendau gurau. Barangsiapa yang meninggalkannya karena kesombongan maka Allah akan menimpakan bencana kepadanya, dan barangsiapa yang mengharapkan petunjuk selain petunjuk Al Qur'an maka Allah akan menyesatkannya. Al Qur'an adalah tali Allah yang kokoh, cahaya Nya yang terang, pemberi peringatan yang bijaksana, dan ( petunjuk ) jalan yang lurus. Al Qur'an tidak dapat diselewengkan oleh hawa nafsu, tidak dapat disamarkan oleh lisan, dan dia pun tidak memecah belah pandangan-pandangan orang, tidak pernah membuat ulama merasa puas (dalam ilmunya, tidak pernah membuat bosan orang yang bertaqwa Allah Swt berfirman dalam surah jin :
قوله تعالى ، إنّا سمِعنا قرآناًَ عجباً ، سورة الجنّ ٧٢ : ١ ، من علم علمه سبق ، ومن قال به صدق ، ومن حكم به عدل ، ومن عمل به أجر ، ومن دعا إليه هدى إلى صراط مستقيم
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang menakjubkan, barangsiapa yang mengetahui pengetahuan yang ada di dalamnya maka dia akan memiliki keistimewaan, barangsiapa yang berkata dengannya maka dia pasti benar, barangsiapa yang memutuskan hukum dengannya maka dia pasti adil, barangsiapa yang mengamalkannya maka akan mendapatkan ganjaran dan pahala, barangsiapa yang menyeru orang lain kepadanya maka dia akan mendapatkan petunjuk jalan yang lurus. ( QS. Al Jin 72 : 1 )
Idul Fitri sejatinya adalah perayaan untuk kemenangan kita, kemenangan dari musuh musuh Allah Swt yang selalu mengintai pribadi kita dan tubuh umat secara keseluruhan. Keemenangan yang menyadarkan kita mana sesungguhnya kawan iman kita dan mana yang sesungguhnya kawannya iblis dan syaitan.
Hari ini adalah hak bapak/ibu/saudara/adik untuk bersuka cita, bersenda gurau dengan sanak saudara..handai taulan, bersuka citalah dijalan Allah Swt, bersuka citalah agar hubungan yang retak kembali tersambung, agar hubungan yang renggang kembali dirapatkan. Bersuka citalah agar kita lebih cinta terhadap Allah Swt yang berarti lebih cinta terhadap agama kita, ajaran agama kita, nilai nilai agama kita, sehingg kita tahu bahwa kita adalah muslim hamba Allah yang kelak saat meninggalkan dunia ini akan mengucapkan syahadat dan bukan ucapan yang lain.
بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم. ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم. أقول قولي هذا وأستغفر الله العطيم لي ولكم. ولسائر المسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات. فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ