top of page

BAGAIMANA PARA GENERASI ULAMA BERSIKAP DIERA REZIM SAINS?

Seluruh daa'i yang menyerukan kembali ke peradaban Allah SWT saat ini sepertinya jarang yg hidup "senang" secara keduniaan. Ada yg dipenjara,dipersekusi,dikriminalisasi,hidup susah, dikucilkan orang kebanyakan, ditertawai, dihina, diledek.....

Percayalah ini karena skalabilitas sistem hidup keduniaan saat ini sudah semakin sulit mengakomodasi sistem peradaban Allah SWT. Ibarat wadah yang sudah rusak, maka semakin sulit dia menampung muatan yang baik, dia akan menjadi semakin menarik bagi serangga-serangga beracun dan sampah kimiawi maupun biologis.

Disinilah kemampuan membaca zaman para daa'i ilallah diuji secara rumit dan berat, bagaimana mereka bisa bersikap, berpositioning,berpihak dan berprinsip yang dapat membuka wadah baru keduniaan yang menciptakan ruang untuk eksisnya peradaban Allah SWT.

  1. Bagaimana seorang ulama bisa jeli melihat peluang perkembangan mata uang kripto seperti Bitcoin sebagai instrumen untuk melawan penjajahan sistem finansial kapitalisme global?

  2. Bagaimana kita bisa belajar menjadi orangtua yang komunikatif,akomodatif,visioner terhadap mekanisme perkembangan multi-kecerdasan anak-anak kita?

  3. Bagaimana kita bisa melihat demokrasi sebagai wadah untuk menanamkan maqasid syariah?

  4. Bagaimana ilmu kalam dapat ditransformasi menjadi sebuah bangunan worldwiew attasawwur al islami?

  5. Bagaimana menyikapi perkembangan bioteknologi sebagai pintu kembali menjayakan pengobatan peradaban Islam?

  6. Bagaimana kita akan menghadapi penemuan metromine sebagai sell perpanjanan umur manusia yang sudah nyata?

  7. Bagaimana kita akan menyikapi teknologi stemcell yang kini mampu membangun konstruksi organ manusia? Seperti kuping,pembuluh darah, prostat dan kelak ginjal,hati,paruparu hingga jantung?

  8. Bagaimana kita melihat perkembangan android sebagai kemenangan kubu OS opensource atas sistem eksploitasi kapitalisme propertairy?

  9. Begaimana kita melihat musik sebagai alat pembangun peradaban? Bagaimana bangsa Jepang mampu membuat Yamaha Genos yg mendigitalisasi proses aransemen dan orkestrasi musik?

  10. Bagaimana kita menyikapi teknologi sosial media sebagai era kematian media massa tradisional, dan bukan sekedar media curhatan masalah ecek ecek dan narsisme?

  11. Bagaimana saat kita membicarakan asyratussa'ah (tanda tanda kiamat) sebagai dorongan membuat sebuah paradigm shift sebuah etos kerja keduniaan yang lebih baik?

Kalau semua perkembangan ini dicap haram dan bid'ah, percayalah agama ini bukan milik manusia yang menginginkan keterbelakang dengan alasan preservasi. Pola pikir kita kelak akan mirip seperti suku Indian di Amerika yang suka bernostalgia dan berapologi dengan sejarah namun tetap hidup seperti binatang yang dikerangkeng di kebun binatang. Namun, kalau kita terlalu permisif, apa gunanya kita membawa agama ini karena terlalu percaya kepada liberalisme berpikir manusia yang berpikir bahwa manusia itu adalah tuhan bagi dirinya?

Dalam sejarah, Islam berjaya karena prinsip dan falsafah ajarannya yang mampu membuat sebuah msyarakat baru yang aman dan adil, dari situ tumbuh peradaban yang berisi ilmu pengetahuan dan teknologi, disalanah Islam berjaya. Islam tidak pernah jaya diatas mistisisme yang penuh wiridan dan puritanisme yang penuh dengan tuduhan bid''ah dan kejumudan otak.

bottom of page